16 October 2014

Untold Stories - Operasi Flamboyan Timor Timur (Bagian 4 - Habis)

8:06 PM

Berusaha Mencapai Perbatasan
Setelah terlibat dengan kontak senjata sengit dan setelah mempelajari pergerakan musuh yang mengejar beberapa saat, mereka kemudian bergerak mencari jalan pulang ke Atambua di sebelah barat. Namun perjalan pulang tidak semudah yang dibayangkan, sebab dibeberapa tempat mereka masih harus terlibat kontak senjata dengan musuh yang terus membayangi pelolosan pasukan. Ternyata musuh sangat menguasai medan dan menyebar dimana-mana. Sehingga perjalanan yang semula direncanakan selama 10 hari menjadi 15 hari. 

Ilustrasi
Memasuki hari kelima logistik sudah habis. Makanan tidak ada, air minum juga susah. Masih beruntung terdapat banyak pohon kelapa yang bisa diminum dan dimakan air dan buahnya. Ketika memasuki sebuah kampung yang ditinggal mengungsi oleh penduduknya, mereka menemukan seekor ayam betina yang sedang mengerami anaknya. Tanpa basa basi lagi, ayam tersebut langsung di sembelih dan dimasak tanpa bumbu. Mereka pun mengeroyok daging ayam betina itu.

Keletihan yang amat sangat sudah menghinggapi semua anggota pasukan tak terkecuali Kapten Mannix. Lapar dan haus luar biasa. Menyadari hal tersebut, pada satu titi-titik yang aman, Mannix mempersilahkan anak buahnya beristirahat beberapa menit. Mereka pun merebahkan badan dan langsung tertidur nyenyak. Setelah beristirahat, mereka langsung bergerak agar tidak sempat terdeteksi dan terkejar oleh musuh. Mannix sangat melarang anggota nya membuka tembakan, kecuali bila sudah sangat terdesak. Sebab amunisi mereka sudah sangat terbatas, masing-masing hanya tinggal sekitara 20 butir saja dari 250 persediaan semula.

Karena dibeberapa titik pelolosan sudah di blokade oleh Fretilin dan Tropaz, Mannix berdiskusi dengan Rully Lopez yang notabene juga mantan Tropaz. Mannix menjelaskan bahwa jika mereka terus berjalan lurus ke barat mereka akan menghadapi banyak pencegatan musuh.

"Kalau kita menuju selatan hingga mencapai pantai dan menyusuri pantai menuju barat (perbatasan) apa ada tempat yang bisa menjadi perlindungan?"Tanya Mannix keLopez.

"Ya, ada pak. Saya tau tempatnya" jawab Rully Lopez. Akhirnya Mannix memutuskan bahwa jalur pantai lah yang akan mereka tempuh. Mereka pun kemudian bergerak dengan hati-hati sambil tetap dengan kewaspadaan tinggi.

Setelah menempuh perjalanan hampir 15 hari, mereka kemudian memasuki sebuah kampung diperbatasan Timles dan NTT. Semua penduduk kampung tersebut ketakutan dan berusaha kabur, mereka mengira Fretilin menyerang dan masuk kampung mereka. Untunglah melalui penterjemah yang dibawa dijelaskan bahwa mereka bukan Fretilin melainkan tentara Indonesia. Akhirnya penduduk merasa tenang dan kembali ke rumah masing-masing. Bahkan kemudian penduduk kampung memberi mereka makan. Beberapa ekor ayam dipotong, dimasak dan dibakar tanpa bumbu, hanya garam. 

Namun semua mereka makan dengan lahapnya, terasa sangat luar biasa enaknya. Semua anggota pasukan sudah terlihat amat kurus, tak terkecuali Kapten Mannix. Pipinya sudah cekung kedalam karena selama hampir 14 hari sama sekali tidak makan yang wajar. Dua hari setelah mereka berada di basis Kotabot, tiba-tiba beberapa penduduk berlarian sambil berteriak mengatakan ada seseorang membawa senjata memasuki kampung nya, mereka mengira itu pasti Fretilin. Ternyata orang tersebut adalah Serda Sarwono yang sempat dinyatakan missing. Pembantu penembak roket ini hampir putus jari tangannya diterabas peluru musuh. Sarwono mengiris sendiri jari tangannya hingga putus dan mengobatinya sendiri secara ala kadarnya. Dia pun berhasil menyelamatkan diri dan mencapai perbatasan dengan kisah yang tidak kalah dramatisnya.

Ditegah hujan tembakan dan kejaran gabungan Fretilin dan Tropaz, Sarwono bersembunyi dan menyelinap menyusuri hutan dan pesisir pantai yang sebelumnya dilalui Mannix dan pasukannya. Ketika Mannix menanyakan bagaimana ia menyelamatkan diri, "Saya ingat petunjuk bapak, jika tersesat ikuti saja kearah mana matahari terbenam" jelasnya. Kemudian, ia menemukan jejak-jejak rekannya dan terus menelusurinya.

Sempat beberapa kali Sarwono hampir tertangkap Fretilin yang juga mengejar Tim Umi. Suatu kali, ketika Sarwono sedang memasak, dan sudah hampir matang siap disantap, tiba-tiba Fretilin datang. Dengan sigap Sarwono bersembunyi. Tentara Tropaz dan Fretilin tersebut kelihatan sibuk memeriksa kawasan itu mencari keberadaannya. Lama sekali Sarwono diam membisu di belukar dan berdiam seperti patung. Dalam keadaan menegangkan itu dia sudah menggenggam sebuah granat, siap-siap diledakkan bila mana dia sampai tertangkap.

Ketika Tim Umi meninggalkan kampung tersebut menuju Kotabot, Sarwono segera dievakuasi ke rumah sakit untuk mencegah inveksi pada luka buntung jarinya.


Tim Umi Merebut Batugade

Tidak lama kemudian, Tim Umi yanh sudah konsolidasi diperintahkan berangkat dari Kotabot berkumpul di Motaain, sebuah desa kecil wilayah NTT perbatasan berjarak 25km dari Atapupu dan hanya 3km dari Batugade. Batugade sebelumnya dikuasai oleh UDT namun setelah pertempuran sengit, UDT terusir ke perbatasan dan Batugade diduduki Fretilin.

Padahal Batugade sangat penting karena merupakan pintu gerbang keluar masuk wilayah Timor Portugis. Fretilin juga maklum akan itu, sehingga mereka mengerahkan sebuah Frigat ex AL Portugal yang dikuasai bergerak dari Dilli menuju perairan dekat garis perbatasan. Kehadiran kapal jenis frigat yang diyakini bersenjata lengkap ini memberikan kekhawatiran kepada pihak UDT dan penduduk NTT di perbatasan.

Dalam situasi dan eskalasi yg semakin meningkat, Kol.Jonas memerintahkan Kapten Mannix untuk segere membawa tim nya merebut Batugade. Padahal Tim Umi baru saja konsolidasi dan belum lengkap (Dalam gerakan kemarin,Tim Umi menderita kerugian 1 gugur, 7 luka2, 2 stress dan terpaksa dipulangkan). Namun dengan kondisi personil terbatas hanya dengan 1 Prayudha, Mannix membentuk pasukan penyerbu. Pasukan ini merupakan gabungan yg terdiri dari : 1 Prayudha Tim Umi Sandiyudha, 1 Peleton Parako di bp. Lettu Inf.Sugiarto dibantu sukarelawan Apodeti, UDT, KOTA, Trabalista, dan beberapa ex Tropaz.

Mannix yg sudah memetakan kondisi Di Batugade memimpin pasukan dalam kelompok-kelompok kecil membentuk basis gerilya, bergerak menyusuri hutan dan perbukitan dengan sasaran Batugade. Ketika hari H ditentukan, secara sporadis serangan dilancarkan. Pertempuran sengit terjadi. Dari arah laut, Tim Parako pimpinan Sugiarto bergerak melambung menyusup rusuk benteng Tropaz di tepi pantai.

Namun tak disangka, ditengah-tengah pertempuran memperebutkan benteng Tropaz, pasukan Mannix dihujani tembakan meriam dari arah laut. Rupanya Frigat yg sudah dikuasai Fretilin beraksi. Segera Mannix menghubungi pasukan Marinir TNI-AL yang juga sudah standby meminta bantuan. Anggota Marinir segera meggelar artileri dan panser nya di tepi pantai. Jika dalam pendaratan pasukan Sekutu di Sicilia dalam PD II terjadi duel tembakan antara kapal-kapal perang sekutu dan tank-tank Jerman di pantai, mungkin ini duplikatnya namun dalam skala lebih kecil. Frigat Fretilin di tembaki oleh tank ringan,panser,meriam dan bahkan mortir Marinir dari pantai. Mendapat hujan tembakan, Frigat ini pun kemudian mundur kembali ke Dilli.

Menjelang senja, benteng Tropaz di Batugade sepenuhnya dikuasai oleh pasukan gabungan Mannix. Namun Fretilin masih juga membuat serangan dadakan malam harinya. Mortir dan bazooka menghujani benteng. Kini keadaan terbalik, pasukan Mannix yg bertahan dan Fretilin yg menyerang. Serangan dapat dipatahkan, dan Fretilin mundur melarikan diri.

Kemudian para sukarelawan pimpinan Mannix bergerak menuju kota dan merebutnya. Batugade merupakan kota pertama yg jatuh ketangan 'sukarelawan' dalam Operasi Flamboyan. TAMAT

Referensi :
1. http://www.kaskus.co.id/show_post/543bdcc6de2cf2a3378b456e/1748/-
2. http://www.kaskus.co.id/show_post/543bde6396bde6ce358b456a/1749/-
3. http://www.kaskus.co.id/show_post/543bde9531e2e68d2d8b4571/1750/-
4. http://www.kaskus.co.id/show_post/543bdf30108b46f16c8b4568/1751/-


Demikianlah Untold Stories - Operasi Flamboyan Timor Timur (Bagian 4 - Habis) Mudah - mudah bermanfaat buat sahabat sekalian.

Jika Anda menyukai Artikel di Website ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Inspirasi Tanpa Henti

Di Tulis Oleh : Admin

Anda Baru saja membaca artikel Untold Stories - Operasi Flamboyan Timor Timur (Bagian 4 - Habis) ,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Untold Stories - Operasi Flamboyan Timor Timur (Bagian 4 - Habis) ini bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Untold Stories - Operasi Flamboyan Timor Timur (Bagian 4 - Habis) sumbernya. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Yang Bijak dan Bermanfaat

 

© 2013 Inspirasi Tanpa Henti. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top