22 October 2014

Penyerangan Heroik ke Gunung Qablaque Timor Timur - (Bagian 2 - Habis)

7:54 PM

Malam merambat pelan, batu batu kembali dijatuhkan secara berirama diselingi oleh rentetan tembakan menyilang secara spekulasi dari atas, cuaca gelap diselimuti kabut tebal yang merayap pelan menciptakan udara yang dingin menggigit, pasukan terpekur kelelahan merenungkan apa yang akan terjadi esok hari. Dan diatara keremangan puncak gunung dalam siluet cahaya bulan nampak jelas musuh berjalan hilir mudik secara demonstrative untuk menurunkan moril lawan. Hanya saja pasukan justru menjadi terbiasa bunyi jatuhan batu yang berdentam dentam dan tembakan spekulatif musuh hanya menunjukan dimana posisi mereka dari cahaya yang ditimbulkan dari moncong senjatanya. Secara bergantian mereka berjaga dan tidur menyiapkan diri untuk gerakan esok hari.

Pagi hari pengarahan diberikan Dan Satgas Bumi di Titik Tinjau, pada saat kesempatan Tanya jawab Dan tim Kikis (Danki Yonif 301) mengajukan keberatan pada perintah Dan yonif 121 Satgas Bumi untuk ditempatkan digaris depan pertempuran dengan alasan telah banyak korban, sesungguhnya dalam militer penolakan seperti ini tidak diperkenankan, namun komandan bersikap bijak melihat beratnya pengalaman pertempuran yang mereka alami dan bisa saja menurunkan moril prajurit yang kurang terlatih mentalnya. 

Ilustrasi
 Sehingga komandan tersebut diberikan kesempatan untuk mendiskusikan kembali bersama anggotanya, namun dari hasil diskusi dilaporkan bahwa keputusan yang diambil tetap sama. Kondisi ini menyulitkan Dan yonif 121, tapi sebagai pimpinan harus bijak karena bagaimanapun keberhasilan serangan akan sangat ditentukan oleh kesiapan seluruh tim, jatuhnya moril sebagian pasukan bila dipaksakan akan mempengaruhi moril pasukan yang lain bahkan keselamatan dari pasukan itu sendiri, dan ini tidak boleh dibiarkan.

Kemudian Dan Yonof 121 MK. Memanggil tim Combat, Dan Tim Topan Lettu Inf Suharyono,

“ Har! Kamu menyerang paling depan menggantikan Tim Kikis, kamu serang semua kedudukan boks boks musuh melalui jalan yang telah saya tentukan, saya dan Tim Kotis bergerak dibelakangmu, Tim Kikis bergerak dibelakang Tim Kotis”, yang dijawab Lettu Suharsono “Siap Komandan”.

Sementara Tim Ular diperintahkan merebut Monte Caicassa. Setelah pengarahan semua Dan Tim diperintahkan kembali kedudukan pasukannya, mereka pergi dengan cara mengendap diantara pohon besar menghindari ruang terbuka berbatu.

Sementara sang komandan dengan tenang melangkah diantara rentetan peluru yang ditembakan terarah oleh musuh dari atas. Peluru caliber 7,9 mm dengan jelas menembus batang batang pohon kemudian keluar lagi dengan membawa serabut kayu, sementara tembakan kebawah memantul memercikan api beradu dengan bebatuan dengan kuasa Tuhan tak satupun yang menyentuh kulitnya. Tindakan demonstrative ini merupakan upaya untuk menaikan moral anak buah sekaligus merusak moril musuh walaupun sebenarnya dapat berakibat fatal dan kesalahan yang tidak perlu. Tapi kenyataan dimedan tempur dapat membuat segan lawan maupun kawan seperti halnya ulah Napoleon dalam pertempuran Waterloo yang terkenal.

Namun pertempuran berjalan tidak mudah, gerak maju pasukan dihambat oleh serangan bertubi tubi dari atas diselingi oleh jatuhan batu sebesar anak kerbau. Suara rentetan peluru beradu dengan guruh dan dentuman batu yang terhujam deras memantul mantul diatara tebing dan tonjolan batu karang, mengintai para prajurit lengah yang merayap diantara sisi sisi batu besar sambil menghindari ranjau bambo runcing yang siap menangkap tubuh tubuh yang gontai kelelahan.

Tapi mereka tetap maju merayap, melompat diantara batu, berlindung, membalas tembakan, ketika kelompok satu menembak kelompok lain melompat maju bahu membahu saling melindungi, pasukan yang dipimpin letnan suharsono, Joko Santoso , dan Sujarwo perlahan tapi pasti merayap dan melompat dari batu kebatu untuk merebut boks pertama.

Sementara Tim Siluman melaporkan 2 (dua) anggotanya gugur lagi tapi tetap bertahan pada medan yang dudukinya, untuk memberikan informasi kedudukan musuh dan mengarahkan pasukan dibawah menuju sasaran utama. Sementara Tim Siluman melaporkan 2 (dua) anggotanya gugur lagi tapi tetap bertahan pada medan yang dudukinya, untuk memberikan informasi kedudukan musuh dan mengarahkan pasukan dibawah menuju sasaran utama. Karena gerakan maju sangat lambat Satgas minta bantuan pada Kresna (Pangkoda Hankam Tim Tim) bantuan tembakan udara.

Dua pesawat (OV-10) menderu muncul dari sektor barat minta konfirmasi sasaran tidak seorangpun yang dapat menjawab, pesawat kembali berputar menunggu jawaban, masalah timbul karena ternyata tidak seorangpun mengerti bagaimana mengarahkan pesawat, sebab pada kursus dasar cabang kompi infanteri maupun pada kursus lanjutan perwira infanteri (Suslapa) belum diajarkan bagaimana memimpin dan mengendalikan bantuan tempur udara.

Disamping itu untuk menentukan arah angin dengan menggunakan koordinat 6,8 dan 10 angka dalam rangka bantem udara dibawah tembakan gencar musuh kenyataannya sangat sulit, selain akan memecahkan konsentrasi pengkomandoan dan pengendalian pasukan. Akhirnya pesawat diarahkan dengan tidak menggunakan arah angin dan koordinat peta, akan tetapi secara manual dengan menggunakan panel berbentuk tanda panah serta perkiraan jarak sasaran, sedangkan setiap perubahan ditunjukan dengan merubah rubah arah panel tersebut.

Informasi ini ternyata dapat dimengerti oleh pilot, ketika Dan Satgas mengarahkan;
“Kampret – Musang, enam ratus meter dari ujung panel langsung tembak”.

Pesawat menukik tajam dengan suara yang menggetarkan nyali langsung menembak sasaran dengan tepat kemudian naik melingkar menghindari tebing, meluncur meninggalkan medan kemudian berputar kembali untuk persiapan penembakan berikutnya.

Serangan ini memberikan momentum bagi pasukan dibawah komando Letda Inf Joko Santoso dari Tim Topan dan Letda Inf Sujarwo dari Tim Badai untuk bangkit dari perlindungan melompati batu batu sambil memberikan tembakan pada musuh yang konsentrasinya terpecah, serabutan mereka mundur meninggalkan boks pertahanan nya.

Sementara serangan Armed (Artileri Medan) tetap dilakukan untuk mempertahankan momentum yang sudah tercipta sekalipun dalam kondisi ini efektifitas nya kurang dapat diandalkan, hal itupun nampaknya dimengerti oleh musuh, bila mereka semakin merapat pada pasukan TNI, serangan Artileri tidak akan membahayakan mereka.

Sementara Pilot OV – 10 memanggil Dan Satgas;

“Musang – Kampret”,

“Masuk Kampret”.

“Munisi tinggal sedikit”,

“Baik, manfaatkan, gudang garamnya dilepas kesasaran”, Pilot menjawab;

“Musang – Kampret, kalau gudang garam saya lepas akan menggelinding ketempat anda”, “baik kalau gitu coba diketinggian belakang, akan saya lihat”.

Ternyata benar bom yang dijatuhkan pecahannya berjatuhan kebawah.
Kemudian Pilot memberikan informasi;

”Kampret – Musang, munisi sudah habis, musang mengendap dulu kami segera kembali”. Dijawab oleh Dan Satgas;

“Kami tidak akan mengendap, kalau mengendap kami akan habis”. Akan tetapi yang menjawab adalah Pangkodahan Tim Tim (Kresna) yang memonitor pertempuran;

“Musang – Kresna, silahkan kembali mengisi munisi, bantuan ditunggu”.

Sekali lagi pesawat menderu meninggalkan medan tempur dan kali ini tidak untuk berputar, yang dimanfaatkan oleh pihak musuh kembali melancarkan tembakan dengan membabi buta tidak terarah sehingga tidak terlalu menyulitkan Tim Topan/Badai untuk merebut boks boks pertahanan mereka.
Mendekati ujung teping lereng Daurema, Tim Topan disebelah kiri terhambat serangan gencar musuh, sedangkan tim Badai yang berada dikanan memiliki medan yang lebih baik terus maju, tiba tiba diberondong tembakan dari tiga arah depan sekaligus, kanan, kiri dan depan lurus. Mendapat tembakan gencar seperti ini membuat pasukan sulit untuki berlindung, korban berjatuhan dan gerakan terhambat. Melihat kondisi ini Tim Combat dibawah pimpinan Letda Suharsono merapat kedepan memberikan bantuan dengan meminta Tim Topan bergeser kekanan, kemudian maju mererobos hujan peluru yang ditembakan musuh, aksi ini menyebabkan seorang Hansip tertembak, akan tetapi berhasil melancarkan serangan yang dibangun Letda Joko, sementara tim Topan kembali dapat bergerak dan menguasai Boks musuh.

Setelah Boks dikuasai tim Guntur bergabung dengan tim Topan untuk serangan kesasaran utama dan mendapat perlawanan sengit, Dan Satgas Bumi memerintahkan Dan Tim kalong (Letda Sutan Lubis) membantu tapi tidak bisa karena pesuruh Dan Tim gugur, Dan Tim tidak tega meninggalkan.

“Kalong – Musang yang harum supaya ditinggalkan nanti saya ambil, bantu pasukan depan segera”.

Kenyataan sulit bahkan Tim Kalong minta bantuan Badai.

“Badai – Kalong anggotaku yang harum supaya diambil”, yang dijawab oleh Badai;

“Kalong – Badai , tenang saja tinggalkan yang harum, bantu pasukan didepan anggotaku sudah 5 (lima) yang kena!”.

“Badai – Kalong baik kami maju”, tapi ketika kalong maju keadaan telah dikuasai Topan dan Badai. Karena mendapat bantuan dua OV-10 (Kampret) dari Bacau.

Perlu mendapat apresiasi dari performa yang ditunjukan dua pesawat bantem OV – 10, karena kejelian dan keakuratan nya dalam menghancurkan sasaran berperan besar dalam perebutan boks boks pertahanan musuh. Fretilin mundur berloncatan dari Boks yang satu ke Boks yang lain. Pada Boks yang ditinggalkan ditemukan munisi dan Fretilin yang gugur/luka. Gn.Daurema direbut pada hari ke 2 (dua) hari telah senja. TAMAT


Sumber :
 - Kisah Nyata ( Iwan Goenawan ) Satgas Operasi Seroja 1975-1979
- http://www.kaskus.co.id/show_post/5100194a8227cf1608000002/636/penyerangan-heroik-ke-gunung-qablaque


Demikianlah Penyerangan Heroik ke Gunung Qablaque Timor Timur - (Bagian 2 - Habis) Mudah - mudah bermanfaat buat sahabat sekalian.

Jika Anda menyukai Artikel di Website ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan GRATIS via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Inspirasi Tanpa Henti

Di Tulis Oleh : Admin

Anda Baru saja membaca artikel Penyerangan Heroik ke Gunung Qablaque Timor Timur - (Bagian 2 - Habis) ,anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Penyerangan Heroik ke Gunung Qablaque Timor Timur - (Bagian 2 - Habis) ini bermanfaat bagi teman-teman anda,namun jangan lupa untuk meletakkan link Penyerangan Heroik ke Gunung Qablaque Timor Timur - (Bagian 2 - Habis) sumbernya. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Yang Bijak dan Bermanfaat

 

© 2013 Inspirasi Tanpa Henti. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top